Minggu, 04 April 2010

Wanita Tersadis Dalam Sejarah

1. Williamina "Minnie" Dean 1844 - 1895
Minnie Dean adalah satu-satunya wanita yang dieksekusi dalam sejarah Selandia Baru. Dia dieksekusi dengan digantung. Berkedok menyelamatkan gadis muda yang miskin, wanita iblis ini membunuh anak mereka dan mengambil uang mereka untuk meningkatkan gaya hidupnya. Pada waktu itu, wanita muda yang hamil tanpa suami dijauhi oleh masyarakat.
Hal ini memunculkan suatu kejadian phenomena yang disebut "baby farming" dimana orang akan mengajukan diri untuk mengambil anak mereka dan membesarkan mereka dengan gaji dari pemerintah. Dean adalah salah satu orang tua asuh, tetapi daripada membesarkan anak-anak itu, dia justru membunuh mereka ketika ada kesempatan dan mengambil gaji itu. Hal ini sangat memungkinkan dilakukan karena orang tua adopsi tidak harus mendaftar sesuai hukum.
Dalam banyak kasus, anak-anak itu lenyap di rumah para orang tua asuh ini. Dean membunuh paling tidak 3 anak tetapi banyak orang yang menduga dia membunuh lebih dari itu. Saat ini, tulang dari 3 anak itu disimpan didalam museum pribadi polisi Selandia Baru.



2. Dorothea Puente 1929 (Korban 9 orang)
Dorothy Puente adalah wanita tua yang menjalankan usaha rumah kos. Selama dia menjalankan usaha ini, dia pelan-pelan membunuh orang-orang yang tinggal bersamanya dan memalsukan tanda tangan mereka untuk pemeriksaan keamanan. Dia tidak mengijinkan penyewa-penyewa itu untuk menggunakan telepon atau surat. Dia akan mengambil semua uang yang dikirim untuk para penyewa itu dan menyimpannya untuk dirinya sendiri. Para korbannya biasanya sedang mabuk, dan menderita schizophrenia. Salah satu mayat yang ditemukan dikebun belakang, ditemukan tanpa kepala, lengan, dan kaki. Uang yang dia curi, dia pakai untuk pakaian-pakaian mewah, parfum dan operasi pengencangan kulit muka sesaat sebelum dia tertangkap. Puente tidak memperlihatkan penyesalan yang dalam atas kejahatan yang dia lakukan dan saat ini dia berada dipenjara dengan hukuman seumur hidup.



3. Karla Homolka 1970 (Korban 8 orang)
Karla Homolka adalah pembunuh serial dari Kanada yang menarik perhatian media diseluruh dunia ketika dihukum karena membantu suaminya, Paul Bernardo untuk memperkosa dan membunuh gadis-gadis remaja, termasuk juga adiknya sendiri Tammy Homolka. Karla merekam kebrutalan dan pembunuhan gadis muda yang dilakukan oleh suaminya, rekeman video ini digunakan untuk melawan mereka dipengadilan dan beberapa bagian dapat disaksikan diinternet walaupun pemerintah Kanada meminta agar video itu dihapuskan. Yang lebih mengejutkan lagi, Homolka dibebaskan dari penjara pada tahun 2005 setelah hanya dihukum 12 tahun dan sekarang hidup di West Indies.



4. Elena Ceauşescu 1916 - 1989 (Korban: Pemusnahan bangsa)
Elena Ceauşescu merupakan orang Rumania yang menyatakan diri sebagai ilmuwan, istri dari pimpinan komunis Romania Nicolae Ceauşescu, dan wakil perdana menteri Romania. Romania menyatakan bahwa Elena Ceauşescu bertanggungjawab atas pembebasan dari kontrol kelahiran yang menciptakan kondisi krisis selama tahun 1970-1980an, menghasilkan membanjirnya bayi yang tidak diinginkan. Bayi-bayi, dan anak-anak tersebut akhirnya tinggal di tempat yatim piatu. Dia juga mengepalai komisi kesehatan lingkungan, dimana dia menyangkal adanya AIDS di Rumania, yang merupakan salah satu kasus paling besar didunia barat. Dia juga bertanggungjawab atas kehancuran gereja-gereja dan pendistribusian makanan yang pada tahun 1980an terletak di Rumania. Dia akhirnya dieksekusi atas kejahatannya yang melawan kemanusiaan dan pengeksekusinya meneriakkan "pergilah ke neraka" ketika menghukumnya.



5. Elizabeth I of England 1533 - 1603 (Korban ribuan)
Elizabeth I, adalah orang yang memerintahkan menindas paham katolik. Akibatnya perintahnya, ribuan penganut katolik di Inggris dan Irlandia dibunuh. Selama itu dia dikenal sebagai seorang pembela kehormatan parlemen, tetapi di balik itu, dia juga merupakan raja yang kejam. Salah satu kekejamannya adalah saat ia memberikan Queen mary of scots tempat perlindungan, namun tiba-tiba mengkhianatinya dan menempatkannya di dalam penjara selama hampir 19 tahun, lalu membunuhnya.
Selama memerintah, dia menganjurkan perompakan terhadap kapal-kapal Spanyol dan mendukung penukaran budak.



6.Marybeth Tinning 1942 (Korban : 9 orang)
Antara tahun 1972 dan 1985 Tinning mempunyai ² anak, di mana semuanya ia bunuh, termasuk anak-anak adopsinya. Awalnya, tidak ada satu pun yang curiga bahwa dia membunuh mereka, justru menyalahkan kelainan genetic sebagai penyebab kematian mereka. Dalam pengakuannya dia menyebutkan bahwa dia telah mencekik anak-anaknya, tetapi kemudian menarik kembali pengakuan itu. Akhirnya riwayat kejahatannya berakhir setelah dia dihukum 20 tahun penjara, setelah permintaan pembebasan bersyaratnya ditolak.



7. Rosemary West 1953 (Korban : 12orang lebih)
Bersama suaminya Fred, Rosemary West dipercaya telah menyiksa dan membunuh 12 wanita muda. Pada agustus 1992 Fred West ditangkap setelah tertuduh memperkosa anaknya yang berumur 13 tahun sebanyak 3 kali, dan Rosemary ditangkap atas kekejamannya terhadap anak.
West mengembangkan kebiasaan untuk mengambil anak-anak perempuan dari pemberhentian bus di sekitar Gloucester, Inggris, dan memenjarakan mereka di rumahnya untuk beberapa hari sebelum membunuhnya. West mempunyai nafsu seksual yang besar sekali dan menikmati perbudakan ekstrem serta seksual menyimpang.
Rosemary adalah seorang biseksual dan umumnya korban-korban mereka dijadikan alat pemuas nafsu seksnya dan suaminya. Selain dari itu, west juga dikenal sebagai pekerja seks komersial, dua dari anak mereka adalah anak dari kliennya.
West adalah salah satu dari wanita yang pernah dihukum mati dipenjara di inggris (yang lainnya adalah Myra Hindley yang sudah meninggal saat ini).



8. Phoolan Devi 1963 – 2001 (korban : 22orang lebih)
Phoolan Devi adalah perampok bersenjata asal India, yang mempunyai karir singkat sebagai politikus. Pada 1970-an dia diculik oleh anggota gang, dan dia akhirnya bergabung dengan mereka untuk melakukan kejahatan.
Pada satu saat dia diperkosa beramai-ramai oleh sekelompok laki-laki di Behmai. Akhirnya dia mampu melarikan diri, dan melanjutkan hidupnya untuk melakukan kejahatan, merampok dari orang-orang kaya.
Saat sudah mempunyai kekuatan, dia kembali ke Behmai, dan memerintahkan semua laki-laki untuk berbaris. Sebagai pelampiasan atas dendam kesumatnya, dia memerintahkan menembak mati semua korbannya. Paling tidak sekitar 22 laki-laki terbunuh. Akhirnya dia ditangkap dan menghabiskan hidupnya 11 tahun di penjara.
Dia sempat masuk ke kancah dunia politik, tetapi hanya berlangsung singkat saja. Hal ini disebabkan karena adanya pemberontakan. Secara mengejutkan, tahun 1998, Phoolan Devi dinominasikan untuk mendapatkan penghargaan Nobel oleh beberapa anggota parlemen inggris.
Pada tahun 2001, dia dibunuh oleh seorang laki-laki yang membalas dendam atas kejahatannya membunuh orang-orang di Behmai sebelumnya.



9. Delphine Lalaurie 1775 – 1842 (korban : 10orang lebih)
Lalaurie adalah seorang sosialis kejam yang tinggal di New Orleans. Rumahnya adalah ruangan yang penuh dengan nuansa horror. Pada 10 april 1834, kebakaran terjadi di dapur dan pemadam kebakaran menemukan dua budak yang dirantai pada kompor, dimana diyakini merekalah yang memacu kebakaran untuk mendapatkan perhatian.
Pemadam kebakaran dipandu oleh budak yang lain menuju ke loteng, dan ternyata mereka menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan. Lebih dari selusin budak cacat dan buntung terbelenggu di tembok atau lantai. Beberapa dari mereka menjadi subyek percobaan obat yang mengerikan.
Saat ditemukan, korbannya, seorang laki-laki terlihat sebagai bagian pertukaran seks yang ganjil, ada lagi, seorang wanita terjebak di kandang yang kecil dengan lenggannya yang rusak dan terlihat seperti kepiting. Korban yang lain, yang tampak mengerikan adalah adanya seorang wanita lainnya tanpa tangan dan kaki, serta ada tambalan daging pada dirinya, agar terlihat seperti ulat bulu.
Ada juga budak yang tangannya dijahit dengan bagian tubuh lainnya, dan beberapa orang lainnya, mulutnya dijahit serta dibiarkan kelaparan sampai mati. Kebanyakan korbannya ditemukan mati, tetapi beberapa masih hidup. Saat diselamatkan beberapa memohon untuk dibunuh saja agar tidak menderita lagi. Sayangnya, lalaurie lari sebelum dia diadili dan dia tidak pernah ditangkap.



10. Jiang Qing 1914 – 1991 (korban : 500.000orang lebih)
Jiang Qing adalah istri dari Mao Tse-tung seorang diktaktor komunis di Cina. Karena kepintarannya menyusun gerakan, dia mendapatkan posisi yang paling berkuasa di dalam partai komunis ( berkuasa seperti presiden ). Dipercaya bahwa dialah otak dibalik Revolusi Budaya Cina ( dimana dia menjadi wakil pemimpin).
Selama Revolusi Budaya, banyak aktifitas ekonomi yang berhenti dan bangunan-bangunan kuno, artefak, barang-barang antik, buku-buku, dan lukisan-lukisan yang tidak terhitung banyaknya, hancur oleh Red Guards ( pasukan Merah ). Selama 10 tahun Revolusi Budaya, juga berpengaruh pada sistem pendidikan yang diberhentikan dan banyak orang-orang pintar dikirim ke kamp tahanan.
Jutaan orang di Cina dilaporkan mengalami penyiksaan hak-hak asasi selama Revolusi Budaya. Jutaan lainnya juga mengalami pemecatan secara paksa. Perkiraan korban kematian, orang sipil dan pasukan merah, baik dari orang barat dan orang timur, sekitar 500.000 orang. Namun, dalam kekacaubaluan pada tahun 1966-1969, bisa jadi korban naik menjadi 3 juta, dari 36 juta orang yang dianiaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar